Kamis, 14 Juli 2011

Mafia "Geng Sembilan" di Indonesia

. Wednesday, February 08, 2006
DI dunia remang-remang, nama "Gang of Nine" menjadi legenda. Dibekingi Keluarga Cendana dan petinggi militer, segala sepak terjangnya hampir tak tersentuh. Taipan Tommy Winata-bersama Sugianto Kusuma alias Aguan-disebut-sebut sebagai godfather-nya. Bisnis mereka terentang dari properti hingga judi, dari obat terlarang hingga otomotif.

Benarkah? Dalam wawancara dengan TEMPO, Tommy membantah keras seluruh keterlibatannya di situ. Malah, "Gua baru dengar (nama kelompok itu) sekarang," katanya. Tapi sejumlah sumber, termasuk mantan preman dan bandar judi Anton Medan, mempercayai keberadaannya. Isi perut "Geng Sembilan" berikut ini dirinci berdasarkan keterangan mereka.
Kecuali Tommy dan Yorrys, yang juga membantah, beberapa nama yang ada di sini tidak dapat dikontak oleh TEMPO.

* Tommy Winata
Mengendalikan Bank Artha Graha, yang dulu bernama Bank Propelat, milik Kodam Siliwangi. Bank Artha Graha adalah pilar utama kerajaan bisnis Tommy: Grup Artha Graha.

* Sugianto Kusuma (Aguan) Nama ini mulai dikenal orang ketika pada 1970-an terlibat penyelundupan barang elektronik via Palembang. Dialah yang memperkenalkan Tommy Winata dengan Angkatan Darat atau Yayasan Kartika Eka Paksi semasa Jenderal Edi Sudradjat menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. "Pak Aguan adalah senior saya," kata Tommy, "Beberapa keputusan bisnis yang penting selalu saya konsultasikan padanya."

* Yorrys T. Raweyai (Thung Hok Liong)
Ketua Umum Pemuda Pancasila ini bertindak sebagai "panglima" yang mengamankan seluruh operasi jaringan ini di lapangan.

* Arief Prihatna (Cocong) Menurut sumber TEMPO dan Anton Medan, di bidang ini Arief merupakan pemain lama (sejak 1975) urusan memasukan barang lewat pintu belakang. Ia bergabung dengan Tommy sekitar 1985 dan punya jaringan luas di kalangan militer. Seorang mantan karyawati di perusahaan Cocong mengaku bagaimana dia secara rutin mengirimkan "upeti" berupa barang elektronik ke kalangan tentara dan polisi Tak mengherankan, ia mulus memasukkan mobil mewah, barang elektronik, serta obat tradisional (Cina) dari Singapura, Thailand, Taiwan, dan Hong Kong. Arie Sigit (cucu Soeharto) pernah memimpin konsorsium importir obat tradisional ini.

* Edi "Porkas" Winata
Kepada TEMPO, Tommy mengaku kenal baik tokoh ini. Imbuhan nama di tengah muncul karena reputasinya sebagai bandar judi Porkas (perusahaan milik Sigit Hardjojudanto, seperti disebut pula oleh majalah Time pekan lalu). Dia dikenal sebagai "tangan kanan" Tommy dalam bisnis ini. Menurut Anton Medan, beberapa nama berada di bawah lindungan Tommy pula.
Di Jakarta, menurut sebuah sumber, pusat operasi mereka-lewat permainan mickey mouse, rolet, bakarat, black jack, dan lain-lain-adalah Pertokoan Duta Merlin, Jalan Ketapang, dan Jalan Kartini. Belakangan, pusat operasi itu dipindahkan ke Jalan Kunir di kawasan Kota, yang kini dikenal sebagai markas "Konsorsium Judi Indonesia"-jelas bukan nama organisasi resmi-dengan Edi sebagai pemimpinnya.

* Kwee Haryadi Kumala (A Sie) Bersama kakaknya, Cahyadi Kumala (Sui Teng), Haryadi adalah spesialis pembebasan tanah. Anton Medan juga menyebut keterlibatan Teddy Hwat dan Robert Kardinal (saudara Yorrys) dalam urusan tanah ini. Di sektor ini mereka banyak bekerja sama dengan Bambang Trihatmodjo, misalnya di Jonggol dan Sentul. Bahkan, menurut Anton dan sumber TEMPO, beberapa aset Cendana saat ini telah dialihkan ke Tommy Winata: Jonggol (3.200 hektare), Cikarang (5.000 hektare), Sawangan, Sentul, Cikampek, dan perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara (25.000 hektare).

* Arie Sigit
Arie mengenal Tommy lewat pamannya, Bambang Tri. Arie-menurut sumber TEMPO-punya bisnis sampingan menarik, misalnya ekstasi, dengan omzet ratusan miliar per bulan. Tapi, dalam sebuah wawancara dengan majalah Panji beberapa waktu lalu, Arie membantah isu ini dengan tegas. Namun, sebuah sumber menjelaskan bahwa jaringan bisnis itu meliputi Bandung, Medan, Jawa Tengah, Yogya, Surabaya, dan Bali, selain Malaysia dan Australia.
Pemasok utama "komoditas" ini adalah Hong Lie, buron yang dikaitkan dengan pembunuhan Nyo Beng Seng. Hong Lie sekarang bermukim di Hong Kong. Menurut seorang sumber, salah satu lokasi "perakitan" barang terlarang ini, di Tangerang, pernah digerebek polisi pada 1998 lalu, tapi kasusnya lalu dipetieskan.

* Iwan Cahyadi Karsa (Eng Tiong) Melalui PT Sumber Auto Graha (SAG), belum lama ini Iwan membeli 14 ribu unit mobil Timor. Menurut Anton dan sumber lainnya, SAG memperjualbelikan mobil mewah completely built-up yang diselundupkan Arief Cocong.

* Johnny Kesuma Melalui PT Artha Graha Investama, dia adalah orang kepercayaan Tommy di bidang investasi. Johnny adalah adik Aguan. Semula ia mengendalikan PT Amcol Graha Industries, yang pernah memegang lisensi manufaktur Sony. Menurut sumber TEMPO, saat ini ia dicekal. Sebelumnya, ia lebih banyak tinggal di Singapura. Saham Graha Investama juga dimiliki oleh Bakti Investama (dulu milik Mamiek Soeharto)

Sumber :  http://triadkita.blogspot.com/2006/02/mafia-geng-sembilan-di-indonesia.html

Senin, 27 Juni 2011

10 Kunci Sukses

“ Saya tidak bisa menari, tetapi saya akan tetap menari
Hanya karena saya tidak bisa menari, bukan berarti saya tidak akan menari. “
Saya tidak harus ahli dalam melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu tersebut, karena saya akan membangun keahlian tersebut dari melakukan sesuatu tersebut. “
( Mario Teguh, One Million 2nd Chances )
Bagi sebagian orang, berbisnis bisa jadi merupakan suatu hal yang mustahil. Bukan karena mereka tidak mau, bukan karena mereka tidak ingin, namun mustahil karena mereka betul-betul berfikir  bahwa berbisnis adalah suatu hal yang mustahil.
Banyak orang bermimpi menjadi orang besar, memiliki banyak harta, kedudukan, pangkat, jabatan, bahkan bermimpi bisa menjelajahi segala penjuru dunia kapan pun ia mau. Tetapi hal tersebut hanya sebatas mimpi. Mimpi yang seakan tak akan pernah terwujud, bahkan sangat-sangat jauh mampu diraih, bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia berfikir bahwa hal ini hanya sebatas mimpi.
Siapa yang salah? Apakah salah jika kita memiliki mimpi? Banyak diantara kita yang membatasi kemampuan diri kita sendiri karena kita menciptakan dinding-dinding pembatas psikis yang tentu hal tersebut menghambat perkembangan kemampuan kita secara fisik. Banyak diantara kita yang merasa tidak PD (Percaya Diri) justru ketika diberi kebebasan untuk berfikir, bertindak, untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.
Bisnis adalah bisnis. Bisnis bukanlah sebuah hal yang didapat karena anda merupakan anak keturunan konglomerat, pengusaha kaya, ataupun  produk turunan lainnya. Anda hanya akan bisa sukses dalam berbisnis, ketika anda betul-betul mendalami apa yang ada didalamnya, totalitas didalamnya. Banyak orang sukses  kita tahu bahwa mereka sukses dalam bisnisnya, karena mereka memang tekun, optimis, dan selalu menikmati segala proses yang ada didalamnya. Sebelum masa kejayaannya, tentu masa-masa sulit pernah dilaluinya. Segala hambatan, tantangan, bukan dimaknai sebagai sebuah rintangan, namun justru menjadi pemicu diri kita untuk dapat lulus dari ujian yang ada.
Hidup adalah putaran roda kehidupan. Jika saat ini kita sedang berjalan dalam keadaan menanjak, bergembiralah, yakinkan diri anda, bahwa didepan sana akan ada jalan turunan. Kita terlahir bukan sebagai seorang yang ahli, namun keahlian kita akan lahir dari kesungguhan kita dalam belajar, berproses dalam melakukan sesuatu, hingga kita menjadi ahli.
Jennie S. Bev, seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator di San Francisco Bay Area, dan juga merupakan salah seorang warga Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim ketat Amerika, beliau mengedepankan  Sepuluh (10) Kepribadian Orang Sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses lainnya.
  1. Keberanian untuk berinisiatif.
  2. Tepat waktu.
  3. Tenang melayani dan memberi.
  4. Membuka diri terlebih dahulu.
  5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik.
  6. Senang mempelajari hal-hal baru.
  7. Jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.
  8. Berani menanggung resiko.
  9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).
  10. Comfortable in their own skin” Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya.
Sumber gambar: http://i462.photobucket.com/albums/qq344/m1_cho2000/sukses.jpg
 

Kebiasaan Melakukan Onani

Kebiasaan Melakukan Onani
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz dita : Ada seseorang yg berkata ; Apabila seorang lelaki perjaka melakukan onani, apakah hal itu bisa disebut zina dan apa hukum ?
Jawaban.
Ini yg disebut oleh sebagian orang kebiasaan tersembunyi dan disebut pula jildu umairah dan istimna (onani). Jumhur ulama mengharamkannya, dan inilah yg benar, sebab Allah Subhanahu wa Taala ketika menyebutkan orang-orang Mumin dan sifat-sifat berfirman.
Arti : Dan orang-orang yg menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yg mereka miliki ; maka sesungguh mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yg dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yg melampaui batas [Al-Muminun : 5-7]
Al-Adiy arti orang yg zhalim yg melanggar aturan-aturan Allah.
Di dalam ayat di atas Allah memberitakan bahwa barangsiapa yg tdk bersetubuh dgn istri dan melakukan onani, maka berarti ia telah melampaui batas ; dan tdk syak lagi bahwa onani itu melanggar batasan Allah.
Maka dari itu, para ulama mengambil kesimpulan dari ayat di atas, bahwa kebiasaan tersembunyi (onani) itu haram hukumnya. Kebiasaan rahasia itu ialah mengeluarkan sperma dgn tangan di saat syahwat bergejolak. Peruntukan ini tdk boleh ia lakukan, krn mengandung banyak bahaya sebagaimana dijelaskan oleh para dokter kesehatan.
Bahkan ada sebagian ulama yg menulis kitab tentang masalah ini, di dalam dikumpulkan bahaya-bahaya kebiasan buruk tersebut. Kewajiban anda, wahai penanya, ialah mewaspadai dan menjauhi kebiasaan buruk itu, krn sangat banyak mengandung bahaya yg sudah tdk diragukan lagi, dan juga betentangan dgn makna yg gamblang dari ayat Al-Quran dan menyalahi apa yg dihalalkan oleh Allah bagi hamba-hambaNya.
Maka ia wajib segera meninggalkan dan mewaspadainya. Dan bagi siapa saja yg dorongan syahwat terasa makin dahsyat dan merasa khawatir terhadap diri (peruntukan yg tercela) hendak segera menikah, dan jika belum mampu hendak berpuasa, sebagaimana arahan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Arti : Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kamu yg mempunyai kemampuan hendaklah segera menikah, krn nikah itu lebih menundukkan mata dan lebih menjaga kehormatan diri. Dan barangsiapa yg belum mampu hendaka berpuasa, krn puasa itu dpt membentenginya [Muttafaq Alaih]
Di dalam hadits ini beliau tdk mengatakan : Barangsiapa yg belum mampu, maka lakukanlah onani, atau hendaklah ia mengeluarkan spermanya, akan tetapi beliau mengatakan : Dan barangsiapa yg belum mampu hendak berpuasa, krn puasa itu dpt membentenginya
Pada hadits tadi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan dua hal, yaitu :
Pertama.
Segera menikah bagi yg mampu.
Kedua.
Meredam nafsu syahwat dgn melakukan puasa bagi orang yg belum mampu menikah, sebab puasa itu dpt melemahkan godaan dan bisikan syetan.
Maka hendaklah anda, wahai pemuda, ber-etika dgn etika agama dan bersungguh-sungguh di dalam berupaya memelihara kehormatan diri anda dgn nikah syari sekalipun hrs dgn berhutang atau meminjam dana. Insya Allah, Dia akan memberimu kecukupan untuk melunasinya.
Menikah itu mrpk amal shalih dan orang yg menikah pasti mendpt pertolongan, sebagaimana Rasulullah tegaskan di dalam haditsnya.
Arti : Ada tiga orang yg pasti (berhak) mendpt pertolongan Allah Azza wa Jalla : Al-Mukatab (budak yg berupaya memerdekakan diri) yg hendak menunaikan tebusan darinya. Lelaki yg menikah krn ingin menjaga kesucian dan kehormatan dirinya, dan mujahid (pejuang) di jalan Allah [Diriwayatkan oleh At-Turmudzi, Nasai dan Ibnu Majah]
[Fatawa Syaikh Bin Baz, dimutl di dalam Majalah Al-Buhuts, edisi 26 hal 129-130]
[Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syariyyah Fi Al-Masail Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, hal 406-409 Darul Haq]
Sumber Kebiasaan Melakukan Onani : http://alsofwah.or.id

Tiga Sumpah Nabi

Kaum muslimin rahimakumullah!Sumpah biasanya digunakan utk menunjukkan atau mengemukakan kebenaran yg sesungguhnya. Dengan sumpah mestinya kita menjadi yakin dan tidak ragu sedikit pun terhadap kebenaran yg dimaksudkan di dalam sumpah itu. Untuk meyakinkan dan menarik perhatian kita tentang suatu persoalan yg sangat penting Allah SWT di dalam Alquran juga bersumpah dgn menyebut sesuatu. Di dalam hadis ternyata terdapat juga sumpah Nabi Muhammad saw sehingga apa yg menjadi sumpahnya itu sangat penting utk kita perhatikan agar kita semakin yakin. Di antara sumpah Nabi adl tentang tiga perkara sebagaimana hadis berikut. “Tiga hal yg aku bersumpah atas ketiganya tidak berkurang harta krn shadaqah tidak teraniaya seorang hamba dgn aniaya yg ia sabar atasnya melainkan Allah Azza Wa Jalla menambahinya kemuliaan dan tidak membuka seorang hamba pintu permintaan melainkan Allah membuka atasnya pintu kefakiran.” Harta Tidak Berkurang krn Shadaqah Salah satu keharusan kita sebagai muslim dalam kaitan dgn harta adl menunaikan zakat infak dan shadaqah . Namun tidak sedikit orang yg meskipun sudah mengaku muslim tetapi masih tidak mau menunaikan keharusannya itu. Di antara mereka ada yg khawatir bila ZIS itu ditunaikan hartanya akan berkurang bahkan bisa jadi ia menjadi miskin. Kekhawatiran itu merupakan sesuatu yg tidak beralasan hal ini krn Rasulullah saw memberikan jaminan bahwa bila seseorang menunaikan shadaqah maka hartanya justru akan bertambah. Memang pada saat ia keluarkan uang atau hartanya utk shadaqah hartanya memang akan berkurang tetapi dari dampak atau pengaruh positifnya ia akan memperoleh tambahan baik dalam bentuk jumlah maupun nilai dari harta itu sendiri. Dalam bentuk jumlah harta yg dishadaqahkan mungkin saja bertambah misalnya ia berdagang setelah keuntungannya besar ia bershadaqah maka orang yg diberinya shadaqah itu mendo?akan agar hartanya bertambah banyak dan do?a itu pun dikabulkan oleh Allah SWT sehingga perdagangannya semakin laris sehingga semakin banyak yg bisa dijual. Adapun nilai yg besar ini nampak dari keutamaan yg sedemikian besar yg diberikan Allah SWT kepada orang yg membelanjakan hartanya di jalan yg benar Allah SWT berfirman “Perumpamaan orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah adl seperti sebutir benih yg menumbuhkan tujuh butir. Pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja yg Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.” . Keteraniayaan Membawa Kemuliaan Ada banyak contoh tentang orang yg dianiaya manakala mereka tetap sabar dan istiqamah dalam mempertahankan kebenaran yg diyakininya akan membawa pada kemuliaan dirinya dan si penganiaya yg merasa sebagai orang yg jauh lbh mulia menjadi manusia dgn segala kerendahan martabat kepribadian yg disandangkan kepadanya. Nabi Ibrahim as yg ketika itu masih muda belia mengalami penganiayaan dari Raja Nambrut hingga Ibrahim dibakar lalu ditolong oleh Allah SWT hal ini bukan membawa kehinaan bagi Nabi Ibrahim tetapi malah menjadikannya orang yg mulia hingga pengikutnya bertambah banyak. Kaum muslimin di Mekah pada masa Rasulullah saw juga mengalami penganiayaan dari orang-orang kafir mereka diboikot dibunuh disiksa hingga terusir dari kota kelahiran mereka. Namun hal itu tidak membuat Rasulullah dgn para sahabatnya menjadi hina tetapi justru membawa kemuliaan. Ketika para sahabat berhijrah ke Habasyah mereka mendapatkan perlindungan atau suaka dari Raja Najasi yg beragama Nasrani hingga akhirnya sang raja masuk ke dalam Islam sedangkan Rasulullah bersama para sahabat lainnya berhijrah ke Madinah yg kemudian berhasil menyatukan kaum kaum muslimin dari Mekah dan Madinah hingga menghasilkan kekuatan umat yg disegani. Di Mesir para aktivis dakwah pernah mengalami penganiyaan dari penguasa Mesir yg zalim pada waktu itu penganiayaan dimaksudkan utk menghambat dan menghentikan langkah-langkah dakwah tetapi gerakan dakwah justru semakin tersebar luas hingga ke berbagai negara di dunia krn para aktivis dakwah yg dipenjara menghasilkan karya tulis yg gemilang seperti Sayyid Quthb dgn Fi Dzilalil Qur?an terbunuhnya Hasan al-Banna menarik simpati dan pengusiran para akltivis dakwah membuat mereka bisa berdakwah ke berbagai negara. Oleh krn itu para pejuang kebenaran Islam tidak boleh takut menghadapi segala tantangan dan berbagai kendala krn hal itu pasti ada saatnya berlalu dan bila para pejuang menghadapi segala tantangan dan kendala dgn sikap istiqamah maka mereka akan menjadi orang-orang yg mulia begitulah yg terjadi pada Bilal bin Rabah sahabat Nabi yg budak lalu dibebaskan oleh Abu Bakar ash Shiddik krn istiqamahnya dalam mempertahankan nilai-nilai tauhid begitu juga dgn sahabat Abdullah bin Huzafah yg disambut dgn kemuliaan oleh Khalifah Umar bin Khattab krn ia istiqamah dalam menghadapi penganiayaan yg dilakukan oleh raja Romawi yg kejam. Mengemis Bertambah Fakir Seorang muslim sangat dituntut utk mencari rezeki secara halal dan terhormat guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Karena itu dalam pandangan Islam bekerja utk mendapatkan nafkah secara halal merupakan sesuatu yg sangat mulia meskipun jenis pekerjaannya berat secara fisik dan pendapatan dari situ pun tidak besar. Adapun mencari harta dgn cara mengemis merupakan cara yg tidak terhormat meskipun banyak harta yg diperolehnya Rasulullah saw bersabda yg artinya “Seseorang yg membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar utk dijual dan uangnya digunakan utk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lbh baik daripada seorang yg meminta-minta kepada orang-orang yg terkadang diberi dan kadang ditolak.” . Oleh krn itu Rasulullah saw menilai bahwa orang yg kaya itu tidak semata-mata dgn sebab hartanya yg banyak hal ini krn meskipun jumlah hartanya banyak namun jika ia tidak pandai bersyukur atas harta yg sudah diperolehnya itu apalagi dgn hartanya yg banyak ia tidak bermartabat tetaplah ia dipandang sebagai orang miskin apalagi bila harta yg dimilikinya dicari dgn cara mengemis yg bila dgn waktunya yg tersedia ia bekerja atau berusaha dgn baik disamping lbh terhormat ia akan memperoleh harta yg lbh banyak dgn jiwa yg menyenangkan Rasulullah saw bersabda “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda tetapi kekayaan yg sebenarnya adl kekayaan jiwa.” . Disamping itu sumpah Nabi ini menjadi benar krn biasanya semakin lama beban hidup seseorang semakin besar dan ia akan mampu menutupi kebutuhannya itu dgn berusaha yg halal dan terhormat namun bila dari mengemis ia tidak memperoleh dalam jumlah yg cukup sehingga di satu sisi kebutuhannya semakin besar sedang pendapatannya tetap seperti semula maka jadilah ia bertambah fakir. Karena itu tidak sedikit orang yg semula mengemis akhirnya menjadi pencuri krn ia merasa tidak cukup dari hasil mengemis itu bukankah ini membuat ia bertambah miskin secara ekonomi dan bertambah rendah martabatnya sebagai manusia. Kaum muslimin yg berbahagia!Demikianlah tiga sumpah Nabi Muhammad saw yg benar adanya sehingga harus mendapat perhatian kita agar kehidupan ini dapat kita jalani dgn sebaik-baiknya. Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm

Minggu, 26 Juni 2011

Modal Nekat dan Siap Dimaki

SEMANGAT pantang menyerah dalam membangun bisnis membawa Brian Arfi Faridhi (23) menjuarai Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009.
"Wirausaha merupakan profesi yang luar biasa. Makanya tidak semua orang bisa menjadi wirausaha sejati. Sebab, dia harus siap bekerja keras, tidak gampang menyerah, harus memiliki mental juara dan siap dihina-hina orang. Itu alasan juri memilih saya sebagai pemenang karena sudah bolak-balik mengalami jatuh bangun dalam bisnis,” ujar Brian, pengusaha muda kreatif di bidang IT, ketika menjawab pertanyaan pengunjung Expo Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center (JCC), pekan lalu.
Brian, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, tampil dalam expo tersebut karena berhasil menjadi pemenang pertama bidang usaha kreatif WMM 2009. Brian yang tahun lalu berhasil menembus omzet Rp 559 juta itu adalah salah satu dari 98 peserta expo. Seluruh peserta merupakan alumni WMM. Hingga kini, WMM yang diadakan Bank Mandiri sudah berlangsung empat kali.
Di stan Brian, pemilik PT DheZign Online Solution, dipajang piala penghargaan WMM 2009. Piala itu diserahkan langsung oleh Wapres Boediono, Jumat (22/1) lalu. Stan tersebut juga memajang papan data yang menampilkan foto Brian dan keterangan mengenai perusahaannya. Brian mengatakan, data yang ditampilkan banyak yang tidak akurat. Misalnya, disebutkan tahun 2009 dia meraih untung. Padahal sesungguhnya, Brian rugi Rp 14 juta.
Mendengar itu, seorang ibu yang berada di stan Brian, langsung berkomentar, "Lho, kok pemenang WMM bisnisnya rugi? Apa nggaksalah, tuh?" Brian spontan menjawab, "Lho, Bu, yang namanya pengusaha harus berani rugi. Tahun lalu, omzet kami naik dua kali lipat. Tapi karena melakukan ekspansi, kami jadi rugi," tambah pria kelahiran Surabaya, 31 Mei 1986.
Sumber pendapatan Brian berasal dari bisnis IT dan toko online yang menjual perlengkapan busana muslim. Ke depan, Brian merencanakan ekspansi dengan memperkuat divisi bisnis pengembangan web. Itu sebabnya tahun lalu dia banyak merekrut SDM di bidang web programing. "Nanti saya akan fokus ke pasar Jakarta karena prospeknya lebih cerah dibanding Surabaya. Saya sendiri sudah sekitar tiga bulan di Jakarta, tapi anak istri masih di Surabaya," ujar suami Juanita Vyatri tersebut.
Menurut Brian, dia mulai mengembangkan bisnis IT pada tahun 2006. Saat ini dia fokus melayani orang yang mau menggunakan media online untuk kegiatan marketing. "Untuk membangun toko online, minimal kami mengenakan biaya senilai Rp 20 juta. Kami siapkan pula program garansi 100 persen uang kembali, bila konsumen tidak puas," tambah Brian yang juga siap membantu pengusaha pemula memiliki toko online secara free.
Jualan di kampus
Sejak umur 18 tahun Brian sudah berani berjualan parfum di lapak kampus ITS. Dia tidak peduli teman-temannya di kampus meledek kegiatannya itu. Brian juga pernah berjualan jus di pinggir jalan. "Kalau dagangan tidak untung, saya langsung ganti dengan dagangan lainnya. Sedih sih kalau gagal karena saya orang yang tidak suka kalah. Tapi, bagaimana pun saya harus bangkit," ujar bapak tiga anak ini.
Dilihat dari kepribadiannya, Brian sosok yang tidak suka dengan pekerjaan yang rutin. Makanya, meski sudah bolak-balik bisnisnya bangkrut, Brian tidak pernah terpikir selesai kuliah akan bekerja di kantor. Mungkin karena itu pula dia aktif menggali ide-ide usaha baru.
Tak hanya itu, Brian juga orang yang berani mewujudkan setiap gagasannya. Termasuk keberanian memilih menikah pada usia muda, yakni 18 tahun. "Kalau mau usaha tidak perlu mikir modal. Yang penting tekad yang kuat. Gila dan nekat," ujar Brian saat mengemukakan prinsipnya membangun bisnis.
Prinsip itu pula yang digunakannya saat mengembangkan bisnis online busana muslim maupun bisnis pengembangan web. Untuk membangun bisnis web development, Brian hanya mengandalkan istrinya sebagai programer dan modal satu komputer, satu printer, dan koneksi internet. "Setelah itu, ya sudah, dipasarkan. Simpel. Modal lain, harus siap dimaki-maki konsumen, kerja keras dan harus memiliki mental juara,"ujar Brian.
Target akhir tahun 2010, setelah urusan bisnisnya beres, dia akan membawa istri dan anaknya tinggal di Jakarta. "Saat ini, dunia onlinedi Indonesia sedang tumbuh. Tapi, pasar yang menjanjikan ada di Jakarta. Saya sudah menyiapkan tenaga-tenaga ahlinya untuk merebut pasar tersebut,"ujar Brian semangat. (Herry Sinamarata)
Sumber : Gerai blog

Rabu, 22 Juni 2011

Ciri Khas Batik Tulis Jawa

Perkembangan Batik pada masa sekarang cukup menggembirakan, hal ini berdampak positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Permintaan Batik Tulis maupun batik cap sangat tinggi sekali, walaupun kebutuhan pasar batik tersebut sebagian sudah dipenuhi dengan tekstil berMotif Batik yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan tekstil yang bermodal besar. Beberapa pengrajin batik menghendaki untuk pembayaran di muka agar produksinya bisa lancar dan pembeli akan segera menerima pesanan yang diminta, hal ini mengingatkan pada masa tahun 70-an dimana pada waktu itu Pembuatan Batik juga mengalami permintaan yang cukup lumayan jumlahnya.
1. Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain.
2. Bentuk gambar/desain pada Batik Tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis Motif Batik yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap
3. Gambar Motif Batik Tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.
4. Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan Motif Batik Tulis (batik tulis putihan/tembokan).
5. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan gambar lainnya.
6. Waktu yang dibutuhkan untuk Pembuatan Batik Tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pembuatan Batik Tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
7. Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs.
8. Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.

Sumber : http://kamissore.blogspot.com/search/label/gambar%20batik

Macam Batik

Batik Banyumas Batik Purwokerto Batik Simo
Batik Grompol Batik Tulis Jogja Motif Ambarsari Batik Solo
Batik Tulis Jogja Motif Cakar Batik Tulis Jogja Motif Gegot Batik Tiga Negeri
Batik Cirebon Batik Pekalongan Batik Al-Jupri
Batik Pekalongan Batik Solo Batik Yogyakarta                                           Sumber : http://pesonabatik.site40.net/Gallery.html   

Batik Indonesia

  • Batik Indonesia
       Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "titik". Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan "malam" (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya "wax-resist dyeing".

       Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

       Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

       Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

       Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

       Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Sumber : http://pesonabatik.site40.net/index.html

Sejarah batik Indonesia

  • Sejarah Batik di Indonesia
       Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

        Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

        Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

        Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

        Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

        Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

        Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

  • Sejarah Batik Pekalongan
       Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

       Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

       Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

       Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

  • Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini
       BATIK pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik pekalongan dikerjakan di rumah-rumah.

       Akibatnya, batik pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Batik pekalongan adalah napas kehidupan sehari-sehari warga Pekalongan. Ia menghidupi dan dihidupi warga Pekalongan.

       Meskipun demikian, sama dengan usaha kecil dan menengah lainnya di Indonesia, usaha batik pekalongan kini tengah menghadapi masa transisi. Perkembangan dunia yang semakin kompleks dan munculnya negara pesaing baru, seperti Vietnam, menantang industri batik pekalongan untuk segera mentransformasikan dirinya ke arah yang lebih modern.

       Gagal melewati masa transisi ini, batik pekalongan mungkin hanya akan dikenang generasi mendatang lewat buku sejarah.

       Ketika itu, pola kerja tukang batik masih sangat dipengaruhi siklus pertanian. Saat berlangsung masa tanam atau masa panen padi, mereka sepenuhnya bekerja di sawah. Namun, di antara masa tanam dan masa panen, mereka bekerja sepenuhnya sebagai tukang batik.

       ZAMAN telah berubah. Pekerja batik di Pekalongan kini tidak lagi didominasi petani. Mereka kebanyakan berasal dari kalangan muda setempat yang ingin mencari nafkah. Hidup mereka mungkin sepenuhnya bergantung pada pekerjaan membatik.

       Apa yang dihadapi industri batik pekalongan saat ini mungkin adalah sama dengan persoalan yang dihadapi industri lainnya di Indonesia, terutama yang berbasis pada pengusaha kecil dan menengah.

       Persoalan itu, antara lain, berupa menurunnya daya saing yang ditunjukkan dengan harga jual produk yang lebih tinggi dibanding harga jual produk sejenis yang dihasilkan negara lain. Padahal, kualitas produk yang dihasikan negara pesaing lebih baik dibanding produk pengusaha Indonesia.

       Penyebab persoalan ini bermacam-macam, mulai dari rendahnya produktivitas dan keterampilan pekerja, kurangnya inisiatif pengusaha untuk melakukan inovasi produk, hingga usangnya peralatan mesin pendukung proses produksi.
Sumber : http://pesonabatik.site40.net/Sejarah_Batik.html

Selasa, 21 Juni 2011

Sejarah Batik Nusantara


Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
batik
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah – daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
museum-batik-pekalongan
Musium batik Pekalongan
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.
Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.
Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.
sumber:http://www.batikmarkets.com/batik.php

Sejarah Batik

SEJARAH BATIK NUSANTARA

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran agama Islam di Tanah Jawa. kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja yang lain. Kesenian batik ini mulai menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru sekitar tahun 1920,setelah perang Dunia selesai. Adapun kaitan dengan penyebaran agama Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang Muslim melawan perekonomian nasional Belanda.
Kesenian batik adalah gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton lalu kesenian batik ini dikembangkan oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

ZAMAN MAJAPAHIT

Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung yang adalah riwayat pembatikan didaerah ini, dapat diambil dari peninggalan masa kejayaan kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulung agung dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, yang tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di kwali, mojosari,dan daerah-daerah di sekitarnya. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang.
Ciri khas dari batik dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipengaruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.
Didalam berkecamuknya tentara kolonial Belanda dengan tentara bala pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian tentara bala pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke timur dan sampai sekarang daerah itu bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu.
Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung.

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/1947242-sejarah-batik-nusantara/#ixzz1Pycul4Sb